Kenapa Sering Capek Padahal Ngga Ngapa Ngapain? Ini Cara Sederhana Mengatasinya.
Hi, sobat cerita manusia.
Pernah nggak sih, kamu merasa lelah bukan karena pekerjaan fisik, tapi karena harus selalu "ada" untuk orang lain?
Ada di grup WhatsApp yang nggak berhenti berbunyi. Ada di meja makan saat semua orang bicara. Ada di layar ponsel dengan senyum yang sebenarnya sudah kehilangan dayanya.
Fenomena ini sering kita sebut sebagai social battery yang habis. Sebuah tanda bahwa jiwa kita sedang butuh jeda.
Kadang, keinginan paling besar kita bukanlah untuk pergi jauh, tapi untuk menghilang sejenak dari ekspektasi dunia demi menjaga mental health.
Kenapa Kita Merasa Lelah Secara Sosial?
Dulu, aku pikir menjadi orang baik adalah menjadi orang yang selalu bisa diandalkan. Yang selalu membalas pesan dalam hitungan detik. Yang selalu bilang "bisa" meski batin sedang teriak "lelah".
Tapi belakangan ini, aku sadar: aku sedang mengalami burnout karena mencoba menyenangkan semua orang.
Aku merasa seperti lilin yang dipaksa menerangi seluruh ruangan, tanpa sadar badanku sendiri sudah habis mencair.
Pernahkah kamu merasa bersalah saat mematikan notifikasi?
Atau merasa berdosa saat memilih untuk tidak datang ke sebuah acara hanya karena ingin tidur lebih awal?
Padahal, melakukan self-care dengan menjadi "tidak tersedia" untuk dunia luar adalah cara terbaik untuk kembali "tersedia" bagi dirimu sendiri.
Pentingnya Menemukan Ketenangan di Tengah Keramaian
Beberapa hari lalu, aku mencoba sesuatu yang kecil. Aku menjauhkan ponsel, duduk di teras, dan hanya melihat awan yang bergerak pelan.
Awalnya, rasanya aneh. Muncul perasaan cemas atau FOMO (Fear of Missing Out). Seolah-olah aku akan melewatkan sesuatu yang besar. Seolah-olah dunia akan berhenti berputar tanpa kehadiranku.
Tapi ternyata, dunia baik-baik saja.
Aku baru sadar, selama ini aku terlalu sibuk mendengar suara orang lain sampai lupa suara pikiranku sendiri. Aku terlalu sibuk menjadi "pemeran pembantu" di hidup orang lain, sampai lupa kalau aku adalah pemeran utama di hidupku sendiri.
Baca opini lain yang serupa: Kenapa Hidup Terasa Hampa? Beginilah Yang Seharusnya Dilakukan.
Cara Memulihkan Diri Tanpa Rasa Bersalah
Kalau saat ini kamu merasa sesak oleh keramaian, meskipun keramaian itu hanya ada di kepalamu, nggak apa-apa kok kalau mau tarik diri sebentar.
Menghilang sejenak bukan berarti kamu egois. Menutup pintu kamar bukan berarti kamu membenci dunia. Justru ini adalah langkah penting untuk memulihkan kesehatan mental.
Berikut adalah langkah sederhana untuk mulai pulih:
1. Berani Berkata Tidak
Belajar menolak ajakan yang tidak mendesak tanpa perlu merasa bersalah. "Tidak" adalah kalimat lengkap yang tidak selalu butuh penjelasan panjang.
2. Melakukan Digital Detox
Cobalah matikan ponsel atau aktifkan mode Do Not Disturb selama 1 jam setiap hari. Beri ruang bagi kepalamu untuk tidak menerima informasi apa pun.
3. Terima Keterbatasanmu
Mengaku bahwa kamu sedang lelah mental adalah langkah awal menuju pemulihan. Kita perlu menjadi asing bagi orang lain, supaya kita nggak merasa asing saat menatap diri sendiri di depan cermin.
Istirahatlah, Kamu Manusia
Dunia ini nggak akan runtuh kalau kamu berhenti sejenak. Teman-temanmu nggak akan hilang kalau kamu nggak membalas pesan mereka malam ini.
Tuhan menciptakan malam supaya kita berhenti, bukan supaya kita memindahkan kesibukan ke atas tempat tidur.
Jadi, tarik napas dalam-dalam. Matikan lampunya. Simpan ponselnya. Izinkan dirimu untuk tidak menjadi siapa-siapa selama beberapa jam ke depan.
Kamu berhak punya ruang yang nggak bisa dimasuki siapa pun kecuali kamu dan ketenanganmu.
Besok kita coba lagi ya? Dengan hati yang nggak lagi terlalu berisik.
Baca opini lain yang serupa: Merasa Gagal Dalam Segala Hal? Ini Solusi Yang Harus Kamu Tahu.
Gimana nih Sobat Cerita Manusia? apa yang biasanya kamu rasain saat ngeras capek? Tulis di kolom komentar ya, mari kita saling menguatkan.

Komentar
Posting Komentar